Selamat Datang di Blog Bimbingan Konseling Islam ((Semoga Anda Terinspirasi))

Senin, 10 Januari 2011

Psikologi Sosial Menurut Perspektif Islam

Di Susun Oleh:
Riyan Hidayat : 09.11.08.0050
: Bimbingan Konseling Islam









FAKULTAS TARBIYAH
IAIN RADEN INTAN
LAMPUNG



DAFTAR ISI

Halaman Judul I
Kata pengantar II
Daftar Isi 1
A. Pendahuluan
I.I Gambaran umum 2
I.II Psikologi Agama 3
B. Pembahasan
Psikologi sosial menurut perspektif islam 4
C. Kesimpulan 8
Daftar Pustaka

A. PENDAHULUAN

I.I Gambaran Umum
Akar awal Psikologi Sosial
Walau psikologi sosial merupakan disiplin yang telah lama ada ( sejak Plato dan Aristotle), namun secara resmi, disiplin ini menjadi satu ilmu yang mandiri baru sejak tahun 1908. Pada tahun itu ada dua buku teks yang terkenal yaitu "Introduction to Social Psychology" ditulis oleh William McDougall - seorang psikolog - dan "Social Psychology : An Outline and Source Book , ditulis oleh E.A. Ross - seorang sosiolog. Berdasarkan latar belakang penulisnya maka dapat dipahami bahwa psikologi sosial bisa di"claim" sebagai bagian dari psikologi, dan bisa juga sebagai bagian dari sosiologi. Psikologi sosial juga merupakan pokok bahasan dalam sosiologi karena dalam sosiologi dikenal ada dua perspektif utama, yaitu perspektif struktural makro yang menekankan kajian struktur sosial, dan perspektif mikro yang menekankan pada kajian individualistik dan psikologi sosial dalam menjelaskan variasi perilaku manusia.. Di Amerika disiplin ini banyak dibina oleh jurusan sosiologi - di American Sociological Association terdapat satu bagian yang dinamakan "social psychological section", sedangkan di Indonesia, secara formal disiplin psikologi sosial di bawah binaan fakultas psikologi, namun dalam prakteknya tidak sedikit para pakar sosiologi yang juga menguasai disiplin ini sehingga dalam berbagai tulisannya, cara pandang psikologi sosial ikut mewarnainya.
I.II Pengertian Psikologi Agama
Pada mulanya sering terjadi kejumbuhan dalam memberi batasan yang jelas dan tegas terhadap istilah Psikologi agama. Kesulitan ini terjadi karena terdapat dua aspek substansial ilmu yang terkandung dalam
ilmu ini, yakni ilmu jiwa dan agama. Sudah dimaklumi, keduanya memiliki karakteristik berbeda dan sulit dipertemukan. Psikologi atau ilmu jiwa memiliki sifat “teoritik empirik dan sistematik”7, sementara agama bukan merupakan “ilmu pengetahuan atau saintifik”. Agama merupakan suatu aturan yang menyangkut cara-cara bertingkahlaku, berperasaan, berkeyakinan, dan beribadah secara khusus. Agama menyangkut segala sesuatu yang semua ajaran dan cara


A. PEMBAHASAN

PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
Pembahasan tentang psikologi sosial sudah terpapar rapi pada bab sebelumnya bab pendahuluan,sekarang akan di uraikan lebih mendetail perspektif islam yaitu menurut pandangan islam,menurut pandangan islam psikologi lebih di cerna dengan baik dengan pedoman kitab Allah Al-Qur’an dan sabda rasul atau Al-Hadist.kita tahu bahwa “psikologi” memiliki arti ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dengan lingkungannya sedangkan “sosial”dapat di artikan umum,universal atau sebagainya,jadi banyaknya firman Allah tentang hablu minnanas atau yang lainya,misalnya Allah befirman dalam surat An-Nisa ayat 36 yaitu kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia.

Artinya:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
[294] dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
di dalam ayat tersebut Allah memrintahkan manusia agar berbuat baik keada orang tua,kerabat karib,anak yatim,orang-orang miskin tetangga terdekat dan tetangga yang jauh,jadi bisa di ambil kesimpulan dalam firman Allah di atas bahwa tingkat interaksi psikologi sosial sangat teraplikasi dalam surat tersebut yang adanya saling sikap interaksi baik umum maupun pribadi bahkan sikap saling toleran terhadap sesama membuktikan bahwa islam dalam kalamnya Al-Qur’an menyuruh manusia melakukan apa yang ada pada asas-asas psikologi sosial.selain itu sabda Rasullulah mengenai tentang psikologi sosial seperti diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim yaitu:
الحــديث السادس والعشرون
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ
[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah.
(Riwayat Bukhori dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
1. Bersyukur kepada Allah ta’ala setiap hari atas kesehatan anggota badan.
2. Allah telah menjadikan -sebagai rasa syukur terhadap ni’mat-Nya- setiap anggota badan untuk menolong hamba-hamba Allah ta’ala, bersedekah kepada mereka dengan menggunakannya sesuai kemaslahatannya.
3. Temasuk sedekah adalah : Menahan tangan dan lisan untuk tidak menyakiti orang lain, justru seharusnya digunakan untuk menunaikan hak-hak setiap muslim.
4. Jasad harus dikeluarkan zakatnya sebagaimana harta ada zakatnya. Zakat badan adalah melakukan perbuatan baik, bersedekah dan pintu-pintunya banyak.
5. Anjuran untuk mendamaikan kedua belah fihak, tolong menolong, mengucapkan kalimat yang baik, berjalan menuju shalat dan menyingkirkan penghalang dari shalat.
6. Anjuran untuk membersihkan sarana-sarana umum.
7. Anjuran untuk melakukan keadilan, karena dengan keadilanlah ditegakkan langit dan bumi.
Dari uraiain hadist di atas dapat digambarkan tingkat sosial manusia yang tinggi dan dapat menyempurnakan rasa sosial menjadikan seseorang di pandang baik karena perbuatan yang ia lakukan terhadap individu yang lainya yang di gambarkan dengan bersedekah.
Untuk menjaga kemuliaan dan kedudukan seseorang manusia sebagai satu kesatuan maka islam meletakkan kaedah-kaedah yang akan menjaga hakekat kemanusiaan tersebut dalam hubungan antar individu maupun kelompok.ada beberapa asas:
a) Saling menghormati dan memuliakan
Sebagaimana Allah memuliakan manusia,menjadi keharusan setiap manusia untk saling menghormati dan memuliakan,tanpa memandang jenis suku,warna kulit,bahasa dan keturunan.bahkan islam mengajarkan untuk menghormati manusia walaupun menjadi mayat.Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri Khusu’menghormati jenazah seorang yahudi.Kemudian seorang berkata”Wahai Rasullulah,sesungguhnya dia jenazah yahudi”.Nabi SAW bersabda “bukankah dia juga seorang berjiwa?”(HR Imam Muslim).
b) Berlapang dada dan toleransi (tasamuh)
Sebetulnya mkna tasamuh adalah sabar menghadapi keyakinan-keyakinan orang lain,pendapat-pendapat mereka dan amal-amal mereka walaupun bertentangan dengan keyakinan dan batil menurut pandangan kita.seperti firman Alllah di dalam surat Al-Mujadillah Ayat 11
                  
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
c) Saling tolong menolong
Tabiat manusia adalah mahluk sosial,karena tidak ada seorang pun yang mampu hidup sendiri,tanpa bergaul dengan saudaranya.Dengan bermualamah antar manusialah akan sempurna pemanfaatan dan kegunaan.Disana banyak sekali kebutuhan seorang individu yang tak mampu di penuhi sendiri.Bahkan islam tidak sekedaar mengesahkan asas ini sebagai asas dalam hubungan antar manusia,tapi lebih jauh lagi islam menentukan bahwa hamba selamanya bergantung kepada pertolongan Allah SWT.Nabi Muhammad SAW bersabda:”Dan Allah selalu menolong seseorang selama orang tersebut selalu menolong saudaranya”.(HR Muslim) dan Allah befirman dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Maidah ayat 2

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Dalam ketiga Asas tersebut islam memberikan training motivation buat kita bahwa islam sangat kental dengan yang berbau dengan interaksi sosial baik secara individu maupun dalam suatu kelompok sosial,jadi pandangan islam terhadap psikologi sosial sangat nyata buktinyza banyaknya firman Allah dan Sabda Rasullulah yang berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan berdunia.Jadi kita harus bangga menjadi orang muslim karena Allah sudah menjanjikan kepada Umatnya yaitu kenikmatan Surga maupun Akhirat,semoga kita termasuk orang zang mendapatkan rahmat-Nya.Amin.





KESIMPULAN
jadi kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai psikologi sosial menurut presfektif islam ialah islam merupakan agama yang Universal dan agama yang mengutamakan kebersamaan dalam kehidupan beragama baik dengan musyawarah,dewan syuro’ dan merupakan timbal balik adanya interaksi sesama manusia atau Hablu minannas seperti dalam firman Allah di dalam surat An- ayat 36 dan sabda rasul yang diriwayatkan oleh bukhori dan muslim.Yang kesemua firma dan hadist lagi menjabarkan tentang kehidupan bermasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an nur karim dan Al-Hadist
Artikel; Psikologi Islam, Transpersonal dan Psikologi Kesehatan Tuesday, September 18, 2007.
Abdul. Aziz Masyhuri, Mutiara Quran Dan Hadits, Al-Ikhlas, Surabaya:
1980.
Netty Hartati.dkk, Islam dan Psikologi, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta : 2003.
http//www.google.com/blgospot artikel tentang psikologi sosial menurut pandangan islam.
Social Psychology, James A. Wiggins, Beverly B. Wiggins, James Vander Zanden, Fifth Edition, 1994, McGraw-Hill, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Cari Blog Ini