Selamat Datang di Blog Bimbingan Konseling Islam ((Semoga Anda Terinspirasi))

Senin, 10 Januari 2011

Mengenal Siswa

Tugas Kelompok
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
(Mengenal Siswa)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Dalam Mata kuliah Psikologi Pendidikan kepada Dosen Pembimbing Kami:
Dr.Syafrimen.M.Ed
Khoironi. Psi.

DISUSUN OLEH
Nofi Syahriyanti : 09.11.08.0045
Riyan Hidayat : 09.11.08.0050
Rosmalia : 09.11.08.00
Jurusan : Bimbingan Konseling Islam
(BKI)







FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
RADEN INTAN LAMPUNG
2010

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Rasa syukur kami ucapkan kepada ALLAH Yang Maha Esa,atas izin-Nya yang telah di berikan kepada kami hingga terselesaikanya Makalah Psikologi Pendidkan telah berusaha semaksimal mungkin,menyusun, Makalah Psikologi Pendidikan
Atas usaha kami dapat menyelesaikan tugas yang di perunjukan kepada kami kami khususnya kami .kami pun bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas yang telah di berikian dosen kami.
Selanjutnya kami selaku penyusun dalam pembuatan makalah jika ada yang kurang berkenaan di hati para pembaca,kami mohon ma’af sebesar-besarnya,karena manusia tak luput dari dosa maupun khilaf,jika dalam pembuatan makalah ini masih bada kekurangan kami mohon kritik dan saran ,supaya kami lebih baik lagi dalam membuat makalah.semoga jirih payah kami dan pengorbanan kami mendapat balasan yang setimpal dari ALLAH S.W.T.Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.





Bandar Lampung, 20 Oktober 2010



Penulis








PENDAHULUAN
Salah satu tujuan dari pendidikan ialah menolong anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin,dan oleh kaena itu pendidikan sangat menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat.Anak didik memandang sekolah sebagai tempat mencari sumber”bekal” yang akan membuka dunia bagi mereka.Orang tua memandang sekolah sebagai temapat mana anaknya akan mengembagkan kemampuannya.
Bimbingan merupakan salah sebagian dari pendidikan,yang menolong anak tidak mengenal diri serta kemampuannya,tetapi mengenal dunia sekitarnya.Tujuan bimbingan adalah untuk menolong anak didik dalam perkembagan seluruh kepribadian dan kemampuannya,hal ini dapat tercapai bila potensi,pribadi dan segala hal yang berpengaruh diketahui sebelumnya. 
MENGENAL SISWA YANG MENGALAMI GANGGUAN BELAJAR (PSIKHIS,FISIK)
Setiap individu memang tidak ada yang sama,perbedaan individual ini pula yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik.Dalam keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya,peristiwa yang disebut dengan gangguan dalam belajar.
Gangguan dalam belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental),akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi (Fisik) dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.
Belaja sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu ada banyak sekali macamnya:
1. Faktor-faktor yang beraasal dari lluar siswa dan dapat di golongkan menjadi dua yaitu:
a. Faktor-faktor non-sosial.
b. Faktor-faktor sosial.
2. Faktor-faktor yang berasal dai diri siswa dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Faktor-faktor fisiologis
b. Faktor-faktor psikologis.

a. Faktor-faktor Non-sosial
Adalah faktor yang memang berasal dari luar diri individu atau siswa,karena faktor ini termasuk keadalamnya karena faktor cuaca,waktu (pagi,siang,malam) tempat,( letaknya,pergedungan),alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis menulis,buku-buku, dsb).
Semua faktor yang telah disebutkan diatas itu, dan juga faktor-faktor lain yang belum disebutkan harus kita atur sedemikian rupa,sehingga dapat membantu (menguntungkan) proses/perbuatan belajar secara maksimal.Letak sekolah atau temapt belajar misalnya harus memenuhi syarat-syarat seperti ddi tempat yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan ramai,lalu bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah dala ilmu kesehatan sekolah.

b. Faktor-faktor sosial
Yang simaksud dengan faktor sosial disini ialah faktor manusia,baik manusia itu ada (hadir) maupun tidak ada (hadir) .Kehadiran orang atau orang lain dalam waktu orang sedang belajar banyak kali menganggu belajr itu,misalnya kalau satu kelas murid sedang mengerjakan soal ujian lalu terdengar banyak anak lain sedang bercakap-cakap disamping kelas,atau seorang sedang belajar di kamar,satu atau dua orang hilir mudk masuk k dan keluar masuk kamar itu, dan sebagainya.Kecuali kehadiran yang langsung seperti yang telah dikemukakan diatas itu,mungkin juga orang lain itu tidak hadir langsung atau tidak dapat disimpulakan kehadirannya, misalnya suara nyayian yang terdengar lewat radio tau televisi,juga dapat merepresentasi bagi kehadiran seseorang.Faktor-faktor sosial seperti yang telah dikemukakan diatas itu pada umumnya bersifat mengganggu,walaupun kadang kala di temukan kasus bahwa anak atau individu dapat belajar atau menyerap dalam membaca ketika mendengarkan musik atau lainnya,tetapi pada umumnya dapat di artikan mengaggu ketika mendegarkannya melebihi suara atau terlau keras.Biasanya faktor-faktor tersebut mengaggu konsenterasi,sehingga perhatia tidak dapat di tunjukan kepada hal yang dipelajari atau aktivitas belajar itu semata-mata.



Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar.
1.Faktor Fisik
A. Karena Sakit (Sakit parah)
Sesorang atau siswa yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya sehingga safaf sesnsoris dan motorisnya lemah akibatnya rangsangan yang diterima melalui indranya tidak dapat diteruskan keotak,lebih-lebih sakitnya lama syarafnya akan bertambah lemah sehingga ia tidak dapt masuk sekolah atau pun menerima suatu pelajaran dengan baik.
B. Karena kurang sehat
Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar sebab ia mudah capek mengantuk,pusing,daya konsenterasinya hilang,kurang semangat,pikiran terganggu. Karena hal-hal ini maka penerimaan dan respon pelajaran berkurang,saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses,mengelola menginterprestasi dan mengorganisir bahan pelajaran melalui indranya.
C. Karena cacat fisik (tubuh)
Cacat tubuh dibedakan atas:
Cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran,kurang penglihatan gangguan psikomotor.
Cacat tubuh yang tetap atau serius seperti buta,tuli,bisu,hilang tangannya dan kakinya.

1. Faktor Pshikis
A. Intelegensi
Murid atau anak yang Iqnya tingggi dapat menyelasikan segala persoalan yang dihadapi,anak yang nomal (90-110) dapat menamatkan SD tepat pada waktunya mereka yang memiliki IQ (110-140) dapat di golongkan cerdas (140-keatas) tergolong jenius.Jadi semakin tinggi IQ seseorang akan makin cerdas pula.mereka yang mempunyai IQ kurang dari 90 terggolong lemah mental anak inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar, mereka ini digolongkan atas debil,embisil,idiot.
Golongan debil walaupun umurnya telah berusia 25 tahun kecerdasan mereka setingkat dengan anak normal umur 12 tahun.
Golongan embisil hanya mampu mencapai tingkat anak normal umur 7 tahun.
Golongan idiot kecakapanya menyamai anak normal umur tiga tahun,anak yang tergolong lemah mental ini sangat terbatas kecakapnya.
Apabila mereka itu harus menyelesaikan persoalan yang melebihi potensinya jelas dia tidak mampu dan banyak mengalami kesulitan,oleh karena itu guru atau pembimbing harus meneliti tingkan IQ anak dengan meminta bantuan seorang psikolog agar dapat melayani murid-muridnya.
B. Bakat
Adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir,setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda contohnya seseorang yang berbakat musik mungkin di bidang lain ketinggalan.seorang yang berbakat dibidang teknik tetapi di bidang olahraga lemah.jadi seseorang akan mudah mempelajari yang sesuai dengan bakatnya apabila seorang anakharus mempelajari bahan yang lain ia akan cepat bosan mudah putus asa tidak semangat,hal-hal tersebut akan tampak pada anak suka menggangu kelas suka berbuat gaduh tidak mau belajar sehingga nilainya rendah.
C. Minat tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya,tidak sesuai dengan kebutuhan,tidak sesuai dengan kecakapan,tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak banyak menimbulkan problema pada dirinya.Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak akibatnya timbul kesulitan. Adatidanya minat terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran.
MENGENAL SISWA YANG BERBAKAT (CERDAS,PINTAR)
Pada dasarnya setiap anak yang dilahirkan ke dunia akan berbeda-beda baik secara fisik, motorik, kognitif, emosional, dan social. Perbedaan ini merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang. Dengan adanya perbedaan maka setiap orang tampil dalam hidupnya dengan berbagai macam karakter, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing.
Umumnya anak-anak (pelajar) sebagian besar berada dalam keadaan normal baik secara fisik maupun mental. Hanya sebagian kecil saja kondisi mereka berada di bawah atau di atas normalitas.
Berdasarkan psikologi pendidikan diketahui bahwa sebagian besar anak-anak (pelajar) berada pada kemampuan rata-rata (normal), sedangkan sebagian kecil merupakan pelajar dengan pengecualian (learner with exceptiopnalities). Pelajar dengan pengecualian adalah orang-orang yang kinerja fisik, mental atau perilaku mereka begitu berbeda dari yang biasa – lebih tinggi atau lebih rendah – sehingga pelayanan tambahan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan orang tersebut. Istilah “Pelajar yang tidak biasa” (exceptional) adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat.
Menurut tingkat kecerdasannya (IQ), Binet Simon membuat penggolongan tingkat kecerdasan manusia sebagai berikut: Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan kurang dari 70 dapat digolongkan sebagai siswa yang memiliki ketidakmampuan, tingkat kecerdasan 90 s.d 110 adalah normal sedangkan yang tingkat kecerdasannya lebih dari 130 adalah siswa-siswa yang berbakat dan bertalenta.
Siswa yang berbakat dan bertalenta adalah anak-anak yang memiliki kemampuan yang diperlihatkan atau potensial yang memberikan bukti kemampuan kinerja yang tinggi dalam intelektual, kreatif, akademis tertentu atau kepemimpinan atau dalam seni pertunjukan atau visual dan dengan alasan itu memerlukan pelayanan atau kegiatan yang tidak biasa diberikan oleh sekolah.
Terdapat beberapa karakteristik siswa yang berbakat dan bertalenta adalah:
• Memiliki kecerdasan di atas rata-rata (biasanya di atas 130)
• Memiliki bakat unggul di beberapa bidang seperti seni, music, atau matematika.
• Memiliki motivasi kuat
• Tampil unggul secara akademis
• Belajar membaca lebih awal
• Menyelesaikan pekerjaan sangat baik

Selain itu beberapa ciri lain anak berbakat adalah:
a. Dewasa lebih dini (precociaty) .
Anak berbakat adalah anak yang dewasa sebelumnya apabila diberi kesempatan untuk menggunakan bakat atau talenta mereka. Mereka mulai menguasai suatu bidang lebih awal ketimbang teman-temannya yang tidak berbakat.
b. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri.
Anak berbakat belajar secara berbeda dengan anak lain yang tak berbakat. Mereka tidak membutuhkan banyak dukungan, atau soaffolding, dari orang dewasa. Seringkali mereka tau mau menerima instruksi yang jelas. Mereka juga kerap membuat penemuan dan memecahkan masalah sendiri dengan cara yang unik di bidang yang memang menjadi bakat mereka.
c. Semangat untuk menguasai.
Anak yang berbakat tertarik untuk memahami bidang yang menjadi bakat mereka. Mereka memperlihatkan minat besar dan obsesif dan kemampuan kuat focus. Mereka tidak perlu didorong oleh orang tuanya. Mereka punya motivasi internal yang kuat.
Pada umumnya sekolah-sekolah yang ada saat ini baru dapat memfasilitasi siswa-siswa yang kemampuan intelegensinya normal. Sedangkan siswa yang tergolong di bawah normal dilayani khusus pada sekolah luar biasa (SLB). Walapun saat ini telah digulirkan program sekolah inklusi yang memfasilitasi siswa-siswa kurang normal pada sekolah-sekolah umum, namun belum semua sekolah siap melakukannya.
Untuk melayani siswa-siswa berbakat dan bertalenta, kiranya sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah selayaknya memberi fasilitas kepada mereka. Hal ini perlu dilakukan agar potensi yang mereka miliki dapat tersalurkan dengan baik, di samping itu kemampuan siswa berbakat dan bertalenta dapat lebih berkembang dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Siswa berbakat dan bertalenta memiliki kemampuan yang diperlihatkan atau potensial yang memberikan bukti kemampuan kinerja yang tinggi dalam bidang seperti intelektual, kreatif, akademis atau kepemimpinan atau dalam seni atau visual dan memerlukan pelayanan yang tidak biasa diiberikan oleh sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani siswa berbakat dan bertalenta adalah:
1. Program Akselerasi (Acceleration Program)
Program akselerasi merupakan program percepatan belajar melalui pelajaran tindak lanjut sehingga waktu yang digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan jenjang pendidikan, lebih cepat dari siswa lainnya.
2. Pemadatan Kurikulum (Curriculum Compacting)
Pemadatan kurikulum merupakan teknik yang diterapkan dalam menyelesaikan pembelajaran dimana guru dapat melompati bagian kurikulum tertentu yang tidak dibutuhkan siswa yang sangat mampu di dalm kelasnya. Bagian kurikulum yang dilompati adalah materi-materi yang dianggap dapat dikuasi siswa dengan tanpa bantuan guru.
3. Program Pengayaan (Enrichment Program)
Program pengayaan merupakan program dimana tugas atau kegiatan yang dirancang untuk memperluas atau memperdalam pengetahuan siswa yang menguasai pelajaran di kelas dengan cepat.
Bentuk-bentuk kegiatan program pengayaan diantaranya:
a. Kegiatan belajar mandiri.
b. Penyediaan mentordewasa bagi siswa berbakat.
c. Kegiatan penyelidikan umum seperti proyek dengan topik yang ditentukan sendiri oleh siswa.
d. Kegiatan pelatihan kelompok untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan menyelesaikan masalah.
e. Penelitian perorangan atau kelompok kecil tentang masalah yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Lerner, J. (2003). Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies. Boston: Houghton Mifflin Company.

Sumadi,Psikologi Pendidikan,cet 7,Jakarta: PT RajaGrafindo 1995

Utami Munandar,Pengembangan Kreativitas anak berbakat,Jakarta
PT Rieneka Cipta 1999.

Soetomo Wasty,Psikologi Pendidikan, Jakarta PT Rieneka Cipta 1990.

Http//www.Google.com //Pendidikan bagi siswa berbakat dan bertalenta
Oleh: eviana hikamudin,s.pd,mm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Cari Blog Ini