Selamat Datang di Blog Bimbingan Konseling Islam ((Semoga Anda Terinspirasi))

Senin, 10 Januari 2011

Dasar-dasar Pemahaman Perilaku

MAKALAH
DASAR-DASAR PEMAHAMAN
PERILAKU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Dalam Mata kuliah Dasar-dasar pemahaman perilaku kepada Ibunda tercinta Rifda M.Pd


DISUSUN OLEH
Riyan Hidayat : 09.11.08.0050
Jurusan : Bimbingan Konseling Islam
(BKI)










FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
RADEN INTAN LAMPUNG
2010



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI 1
PEMBAHASAN 1
A. Konsep dasar pemahaman perilaku 2
B. Mekanisme perilaku menurut tokoh :
a. Psikoanalisis 3
b. Behaviorisme 6
c. Humanistik 7
C. Konsep-konsep psikologis yang mendasai perilaku sosial individu 9
D. Konsep,Indikator,dan Pengukuran:
a. Motif & Motivasi 10
b. Kreativitas 11
c. Intelegensi (IQ) 13
d. Minat dan Bakat 14
e. Emosi 17

DAFTAR PUSTAKA 

I. Pembahasan

1. Konsep dasar perilaku individu

Perilaku tidak timbul sendiri sebagai akibat dari adanaya stimulus,atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme.perilaku merupaan jawaban atau respon terhadap stimulus yang mengenainya.
Formulasi I : R=F (S,O)
Ket: R :Respons
F :Fungsi
S :Stimulus
O :Organisme
Menurut Wood Woarth & Sholsgerg
Respon merupakan fungsi atau bergantung pada Stimulus dan Orgnisme.
Formuasi II : B=F (F=O)
Ket: B : Behavior (perilaku)
F : Fungsi
E : Environment (lingkungan)
O : Organisme
Tingkah laku bergantung dari lingkungan organsisme:
B Ket: B : Behavior (perilaku)
E : Enviroment (Lingkungan)
P : Person (Organisme)
E P

Perilaku manusia di bedakan menjadi 2 yaitu:
1. Reflektif yaitu di lakukan secara reflek (spontan)
2. Non Reflektif yaitu perilaku dia tur oleh otak.



A. Mekanisme Perilaku Menurut Tokoh Psikoanalisis.
a. Sigmund Freud
Mekanisme perilaku ini adalah:
1. Represi
Yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meedakan kecemasan dengan jalan menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan kedalam ketidaksadaran.Freud menyebutkan manifestasi dorongan yang di tekan tersebut sebagai psikopatologi kehidupan sehari-hari(psychopathology of every day)
2. Sublimasi
Yaitu mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi kecemasan dengan cara megubah dan menyesuaikan dorongan primitif das es yang menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima dan bahkan bisa di hargai masyarakat,misalnya seorang yang memliki dorongan agresi kuat kemudian bekerja menjadi tukang jagal.
3. Proyeksi
Yaitu mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi kecemasan dengan cara mengalihkan dorongan,sikap atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan kepada orang lain.
4. Displeacement
Yaitu mekansme pertahanan diri untuk mengatasi kecemasan dengan cara mengungkapakan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya atau kurang mengancam dibandingkan dengan objek atau individu semula.
5. Rasionalisasi
Yaitu mekansme pertahanan diri untuk mengatas kecemasan dengan cara memutarbalikan kenyataan yang mengancam ego melalui dalih alasan tertentu yang seakan-akan masuk akal sehingga tidak mengancam ego yang bersangkutan.
6. Reaksi formasi
Yaitu mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi kecemasan dengan mengendaikan dorongan-dorongan prmitif agar tidak mencul dalam kesadaran dengan cara menunjukan keadaan tingkah laku yang sebaliknya.

7. Regresi
Yaitu mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi kecemasan dengan cara menghindari diri dari kenyataan yang mengancam dan kembali ketraf perkembangan yang lebih rendah.

a. Pemahaman perilaku menurut Teori Psikoanalisis
Tokoh Psikoanaisis
b. Sigmund Freud
Teori psikoanalisis klasik di kemukakan oleh Sigmund Freud yang idup antara tahun 1856-1939,latar belakang pendidikannya adalah kedokteran.Meskipun berlatar belakang kedokteran,freud tidak bermaksud melakukan praktik sebagai dokter karena ia ingin menjadi seorang ilmuan.
Adapun pokok-pokok pandangan Ffreud dalam menjelaskan tingkah laku adalah:
A. Struktur Kepribadian
Menurutnya kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek yaitu:das es (the id),das id (the ego) dan das euber ich (the super ego) secara terperinci stuktur kepribadian tersebut meliputi:
a. Das es,adapun ciri-ciri struktur kepribadian ini adalah:
 Merupakan aspek biologis kepribadian karena berisis unsur-unsur biologis termasuk didalam instink-instink.
 Merupakan sistem yang paling asli di dalam diri seorang karena dibawa sejak lahir dan tidak memperoleh campuran tangan dari luar.
 Berupa realitas psikis yang sesungguhnya karena hanya merupakan dunia batin dan sama sekali tidak berhubungan dengan dunia objektif.
 Merupakan sumber energi psikis.
 Menguangi ketegangan adalah prinsip kenikmatan,yaitu mengurangi ketegangan dengan menghilangkan ketidakenakan dan mengejar kenikmatan.
b. Das Ich,ciri dari struktur kepribadian ini adalah:
 Merupakan aspek psikologis kepribadian karena timbul dari kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi prantara antara kebutuhan instinktif organisme dengan keadaan lingkunagannya.
 Bekerja dengan prinsip kenyataan (reality prinsiple) yaitu menghilangkan ketegangan dengan mencari objek lain yang tepat untuk mengurangi ketegangan.
 Proses yang dilalui dalam menemukan objek yang tepat adalah proses skunder,yaitu proses berfikir realitis melalui perumusan rencana pemuasan kebutuhan dan mengujinya secara teknis disebut reality testing) unntuk mengetahui berhasil tidaknya suatu tindakan.
 Merrupakan aspek eksekutif kepribadian karena merupakan aspek yangmengatur dan mengontrol jalan yang ditempuh serta memiliki objek yang tepat untuk memuaskan kebutuhan.
c. Das Ueber Ich,ciri-ciri aspek ini adalah:
 Merupakan aspek sosiologis kepribadian karena merupakan wakil nilai-nilai tradisional dan cita-cita masyarakat.
 Merupakan aspek moral kepribadian karena fungsi pokokny adalah menentukan apakah suatu benar atau salah,pantas atau tidak pantas.
 Dihubungkan dengan ketiga aspek diatas fungsi pokok das ueber ich adalah:
 Melintangi implusimplus das es terutama implus-implus seksuall dan agresi yang sangat di tentang oleh masyarakat.
 Mendorong das ich untuk lebih mengejar hal-hal yang moralitas dari pada realitas.
 Mengejar kesempurnaan.

B. Pemahaman tingkah laku menurut Tokoh Behaviorisme
Behavioristik adalah sebuah aliran dalam pemahaman tingkah laku yang didirikan oleh John.B.Watson pada tahun 1930,asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah bahwa tingkah laku spenuhnya di pengauhi oleh aturan-aturan,bisa diramalakan,dan bisa di kendalikan.Tokoh-tokoh yang bergabung dalam aliran ini adalahSkinner,Pavlov dan Thorndike.
Pemahanan tingkah laku menurut Skinner.



Riwayat hidup Burrhus Frederic Skinner
Dilahirkan pada tanggal 20 mei 1904 di Susqeuhanna,Pensylvania,Amerika serikat,pokok-pokok pikiran Skinner adalah tentang teori Operan Conditioning adalah:
a. Perilaku adalah keteraturan (Behavior is lawful)dengan menganalisisnya akan diketahui hubungan kualitas antra sebab dan akibat,antara variabel bebas dan variabel bergantung,variabel bebas merupakan input sedang variabel tergentung adalah output.
b. Manusia bagaikan kotak tertutup yang penuh isi ,didalam kota terjadi prses pengolahan input yang akan menghasilkan output.
c. Faktor genetik tidak menjadi penekanan karena faktor genetik merupakan faktor internal yang tidak dapat diketahui secara pasti sehigga sulit unntuk menempatkannya dibawah kontrol perilaku.
d. Prediksi penjelasan dan pengontrolan dapat dijelaskan dengan melihat bagaimana cara kerja prinsip reinfocement respon-respon sebelumnya.
e. Perilaku adalah situasi non sosial tidak berbeda secara perinsip dengan perilaku situasi sosial.
Penerapan teori Skinner dengan pemahaman tingkah laku
Skinner memberikan sumbangan yang berarti dalam pemahaman perilaku dalam bentuk:
1. Pandangan Skinner terhadap manusia di pandang sebagai pribadi aktif,sehingga menghargai manusia sebagai individu yang inidiatif dan memiliki prakarsa diri dan keinginan untuk maju.
2. Strategi pengubahan sikap dan perilaku secara jelas melalui ketegasan dalam menghubungkan variabel bebas dan tergantung.Strategi ini dapat berhasil apabila cara pengubahan sikap dan perilaku dilakukan secara sermat,mislanya dengan:
• Menetapkan terlebih dahulu sikap yang akan di tetapkan
• Mengetahui sikap yang memilki oleh orang yan gbersangkutan sbelum diberi perlakuan.
• Memilih pengukuran primer atau skunder secara tepat.
• Menetapkan jadwal pemberian pengukuhan terklebih dahulu.



C. Pemahaman perilaku menurut Tokoh Humanistik
Pemahaman tingkah laku menurut Abraham Maslow
Pokok-pokok pikiran Abraham Maslow
1. Individu sebagai keseluruhan yang integeral
Pada dasarnya manusia atau individu harus dipelajari sebagai keseluruhan yang integral,khas dan teroganisir.Maslow merasa bahwa para ahli psiklogi cenderung terlalu banyak membuang waktu untuk menganalisis tingkah laku secara terpisah dan mengabaikan aspek-aspek dasaar manusisa yang bersifat menyeluruh dan Holistik.Menurutnya Motivasi mempengaruhi manusia secara keseluruhan dan bukan secara bagian.Dilusterasikan oleh maslow bahwa makanan dibutuhkan manusia bukan hanya oleh perut atau mulut akan tetapi keseluruhan bagian dari manusia itu membutuhkan makanan.
2. Tidak relevan pemahaman manusia melalui penyelidikan hewan
Maslow memandang manusia sebagai mahluk yang berbeda dengan hewan apa pun sehingga penyelidikan dengan hewan seperti seperti hallnya pada sebagaian besar penyelidikan perilaku yang dilakukan oleh pengikut aliran behavioristik tidak relevan bagi upaya memahami tingkah laku manusia karena hal itu mengaibaikan ciri-ciri yang khas pada manusia seperti ada gagasan-gagasan,nilai-nilai rasa malu,rasa cinta,semangat humor,rasa seni,kencemburuan dan sebagainya.
3. Manusia pada dasanya memiliki pembawaan baik
Maslow mencela konsep pemahaman tingkah laku manusia yang pesismistik,negatif,dan terbatas tentang manusia seperti yang terdapat pada pandangan psikoanalisis yang dikemukakan oleh Freud.pandangan Freud ini secar implits menganggap bahwa manusia pada dasarnya memiliki karakter jahat,implus-implus manusia,apabila tidak di kendalikan akan menjurus pada pembinasaan sesamanya dan juga penghancuran dirinya sendiri.sementara pandangan ini belum jelas ketetapanya,menurut Maslow hanya memiliki sedikit kepercayaan tentang kepercayaan manusia.
4. Manusia pada dasarnya memiliki potensi kreatif
Menurut pandangan Maslow,pada dasarnya manusia memiliki potensi kreatif,pandangan ini berpijak pada penelitian Maslow yang menemukan bahwa subjek-subjek yang di telitinya terdapat satu ciri umum yang kreatif.Menurut Maslow Kreatifitas yang ada pada seseorang tidak memerlukan bakat atau kemampuan khusus.
5. Menekankan kesehatan psikologis manusia
Maslow mengkritik pendekatan-penddekatan psikologis khususnya psikoanalisa yang terlalu berat sebelah dan kuran kompherhensif karena berlandasakan pada bagian yang abnormal dari tingkah laku manusia.Maslow yakin bahwa orang yakin bahwa pemahaman tingkah laku manusia pada orang-orang yang menderita ganguan mental tidak akan dapat di peroleh sebelum di peroleh pemahaman tingkah laku yang utuh pada orang yang sehat.

1. Konsep-konsep Psikologis yang mendasari perilaku sosial individu.

Agresi
Adalah setiap tindakan mahluk yang ditujukan untuk menyerang dan menyakiti mahluk lainya.Meskipun agresi manusia lebih banyak bersifat verbal ,namun perhatian akan tetap dipusatkan pada agresi fisik atau nonverbal,karena agresi verbal amat sukar di selidiki kita hanya tahu bahwa kedua jenis agresi dapat dilakukan secara serempak.
Agresi dan amarah
Orang banyak salah berpendapaat bahwa agresi adalah satu-satunya cara mengurangi amarah,pada halnya kenyataannya tidak demikian,penilitian yang dilakukan Jack Hokanson dan teman-temannya telah memperlihatkan dukungannya terhadap hipotesis bahwa orang mempunyai keyakinan sendiri-sendiri tentang bagaimana mengurangi amarah.pada kenyataanya agresi adalah suatu respons terhadap amarah,kekecewaan,frustasi,penghinaan,ancaman,seringkali memancing amarah dan akhirnya memancing agresi.


A. Motivasi

Konsep
Pengertian motivasi adalah dari kata “Motif”.”kebutuhan”,dorongan”,dan “instink” jadi motivasi adalah dorongan-dorongan yang timbul pada atau dari dalam diri seorang atau inndividu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku.
Istilah kebutuhan dipakai untuk menjelaskan adanya kekurangan yang pokok pada tubunya atau tuntutan yang lebih di pelajari atau kombinasi dari keduaanya.sedang istilah motif atau motivasi diguanakan untuk menunjukan suatu keadaan dalam diri seorang yang berasal dari akibat kebutuhan,dan motif inilah yang mengaktifkan atau membangkitkan perilaku yang biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan tadi.motif yang mucul unntuk kebutuhan fisiologis sebut dorongan.
Indikator
Konflik motivasi
1) Approach-approach conflict.
Yaitu keadaan yang sama-sama mengandung nilai positif sehingga menimbulkan respons positif dari individu.
2) Avoidence-avoidence Conflict
Yaiut keadaan yang sama-sama mengandung nilai negatif sehingga menimbulkan respons yang negatife dari individu.
3) Approach-Avoidence Conflict
Yaitu keadaan yang satu positif dan negatif dan harus memilih.
4) Multiple Approach-Avoidence Conflict
Keadaan yang kedua-duanya ada yang positif dan dan yang lainnya juga ada yang negatif.


B. Motif
Konsep
motif atau dalam bahasa inggrisnya “Motive” berasal dari kata “Motion”yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak,jadi istilah motifpun sangant berhubungan dengan gerak.Motif dalam psikologi berarti Rangsangan,dorongan dan pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku,disamping itu dikenal dalam istilah psikologi motif adalah Motivasi merupakan istilah yang lebih umum,yang menunjuk pada seluruh gerakan itu,termasuk situasi dan dorongan-dorongan yang timbul dalam individu.
Motif adalah instansi terakhir bagi terjadinya tingkah laku,meskipun misalnya ada kebutuahn,tetapi kebutuhan ini tidak menciptakan motif,maka tidak akan terjadi tingkah laku.
Indikator
Faktor-faktor yang mempengaruhi motif adalah:
a. Faktor biologis
b. Faktor lingkungan
c. Faktor sosial
d. Faktor kebudayaan

C. Kreativitas

Konsep
Kata kreativitas berasal dari kata sifat creative yang berarti pandai mencipta.
Sedangkan untuk pengertian yang lebih luas, kreativitas berarti suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan orisinalitas berpikir.
Menurut Komite Penasehat Nasional Pendidikan Kreatif dan Pendidikan Budaya, keativitas merupakan bentuk aktivitas imajinatif yang mampu menghasilkan sesuatu yang bersifat orisinal, murni, dan bermakna (Munandar, 1999).
Guilford (1967) menjelaskan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Guilford juga menambahkan bahwa bentuk pemikiran kreatif masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan, sebab, disekolah yang dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan penalaran (berfikir logis).
Munandar (1999) menguraikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru yang berdasarkan data informasi atau unsur-unsur yang ada. Pengertian kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada dirinya sendiri melainkan untuk menciptakan hubungan yang baik antara dirinya dengan lingkungan dalam hal material, sosial, dan psikis.
Jadi,kreativitas merupakan suatu proses berpikir yang lancar, lentur dan orisinal dalam menciptakan suatu gagasan yang bersifat unik, berbeda, orisinal, baru, indah, efisien, dan bermakna, serta membawa seseorang berusaha menemukan metode dan cara baru di dalam memecahkan suatu masalah.
Indikator
Aspek-aspek kreativitas menurut Gulford:
1. Fluency yaitu kesigapan,kelancaran untuk menghasilkan banyak gagasan.
2. Fleksibilitas yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam pendekatan untuk mengatasi persoalan.
3. Orisinalitas,yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang asli.
4. Elaborasi yaitu,kemampuan untuk melakukan hal-hal yang detail atau secara terperinci.
5. Redefinition yaitu,kemampuan merumuskan batasan-batasan dengan melihat dari sudut yang lain dari pada cara-cara yang lazim.
Karakteristik
SCU Munandar (1984) melakukan penelitian terhadap ahli psikologi tentang pendapat mereka mengenai ciri – ciri kepribadian kreatif, yang hasilnya adalah sebagai berikut :
a) Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
b) Mempunyai inisiatif.
c) Senang mencari pengalaman baru.
d) Memiliki ketekunan yang tinggi.
e) Cenderung kritis terhadap orang lain.
f) Selalu ingin tahu.
g) Peka atau perasa.
h) Energic dan ulet.
i) Mempunyai tugas-tugas yang majemuk.
j) Percaya kepada diri.

D. BAKAT


A. Pengertian
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut.
Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.
Pengaruh unsur genetik, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak bila dominan otak sebelah kiri , bakatnya sangat berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan logis dan bila dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik, artistik serta atletis.
Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya.
Struktur tubuh mempengaruhi bakat seseorang. Seorang yang bertubuh atletis akan memudahkannya menggeluti bidang olah raga atletik.
B. Pengukuran
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan.
Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus, misalnya “Apakah saya dapat menjadi seorang sekretaris?”
E. MINAT
Pengertian Minat
Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa, 1997 : 370). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. (Gunarso, 1995 : 68). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. (Hurlock, 1995 : 144).
Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117)
1) Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
2) Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

3) Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat
Metode Pengukuran Minat
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran minat, menurut Nurkancana dan Sumartana (dalam Tomi Darmawan, 2007), metode pengukuran minat yaitu:
Observasi
Pengukuran minat dengan metode observasi mempunyai satu keuntungan karena dapat mengamati dalam kondisi yang wajar, jadi tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi dan pencatatan hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.
Interview
Pelaksanaan interview biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi yang tidak formal, sehingga percakapan akan dapat berlangsung lebih bebas.
Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner jauh lebih efisien dalam penggunaan waktu, isi pertanyaan dalam kuesioner pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pertanyaan dengan interview.
Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran sejenis kuesioner, perbedaannya dalam kuesioner responden menulis jawaban yang relative panjang, sedangkan inventori responden memberi jawaban dengan memberi tanda cek, lingkaran atau tanda yang lain yang berupa jawaban-jawaban singkat.
Metode pengukuran minat yang digunakan dalam penelitian ini mengggunakan teknik angket atau kuesioner, karena teknik ini sangat efektif dan efisien dalam pengggunaan waktu, mengingat banyaknya subjek penelitian yang digunakan, yaitu siswa kelas 3 SMP Negeri se-kota Malang Tahun Ajaran 2007-2008.

F. Intelegensi

Konsep
a. Menurut David Wechsler
Intelegensi adalah kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah,serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
b. Menurut W.Stern
Intelegensi adalah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam situasi baru.
c. Menurut V.Hees
Intelegensi adalah sifat kecerdasan jiwa,
Menurut arah atau hasilnya intelegensi ada dua macam:
a. Intelegensi praktis ialah intelegensi untuk dapat mengatasi suatu situasi yang sulit dalam suatu kerja,yang berlangsung secara cepat dan tepat.
b. Intelgesi teoritis ialah intelegensi untuk dapat mendapatkan suatu pikiran penyelesaaian soal atau masalah dengan cepat dan tepat.
Jadi intelegensi adalah kemampuan individu,kemampuan jiwa,untuk berfikir dan bertindaka utuk mengatasi situasi yang baru dan dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat.
Sedang IQ “Intelegence Quetient” adalah penunujuk dalam bentuk angka-angka yang menggambarkan atau menjabarkan secara relatif hasil pelaksanaan sat tes.IQ membandingka prestasi seorang dengan orang lain yang umurnya sama .





Indikator
Faktor-faktor yang mempengaruhi Intelegensi:
1. Pembawaan adalah segala kesanggupan kita yang telah kit bawa sejak lahir,dan tidak saama pada setiap orang.
2. Kemasakan adalah saat munculnya sesuatu daya jiwa kita yang kemudian berkembang dan mencapai saat puncaknya.
3. Pembentukan ialah segala faktor luar yang mempengaruhi intelegensi dimasa perkembangannya.
4. Minat adalah yang merupakan motor penggerak dari intelegensi kita.


Mengukur intelegensi
Pengukuran intelegensi dilakukan dengan alat-alat dilakukan dengan ala-alat Psikodiagnotik tertentu (psikometri) yang oleh orang awan dikenal dengan nama psikotes.Hasil pengukuran biasanya dinyatakan dalam satu ukuran tertentu yang dapat di menyatakan tinggi rendahnya intelegensi yang diukur, yaitu IQ hasil dari taraf kecedasan. Rumus IQ adalah
Ket:
MA : Umur mental
CA :Umur Kronologis.

F. Emosi

Konsep

Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan tertentu,yaitu perasaan senang atau tidak senang,perasaan senana tidak senang yang menyertai kita sehari-hari itu disebut warna efektif.Dalam hal warna efektif yang kuat maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam,lebih luas dan lebih terarah,perasaa-perasaan itu disebut dengan emosi. Beberapa macam emosi antara lain:gembira,bahagia,terkejut,benci,jemu was-was dan sebagainya.
a. Dasar-dasar pokok dari emosi
Menurut C.T Morgan,aspek emosi dapar di bagi menjadi 4 hal yaitu:
1) Emosi adalah sesuatu yang sangat erat hubunganya dengan kondisi tubuh,misalnya denyut jantung,sirkulasi darah dan pernafasan.
2) Emosi adalah sesuatu yang dilakukan atau diekspresikan,misalnya tersenyum,tertawa,menangis.
3) Emosi adalaha sesuatu yang dirasakan,misalnya merasa senang merasa kecewa.
4) Emosi juga merupakan suatu motif,yaitu mendorong seseorang berbuat sesuatu kalau ia beremosi senang,atau mencegah ia melakukan sesuatu kalau dia tidak senang.
Istilah emosi kurang lebih dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang muncul dari organisme manusia,emosi adalah suatu pengalaman yang sadar yang mempengaruhi jasmani.
Pada hakikatnya suatu emosi adalah suatu pengalaman yang sadar,kompleks dan meliputi unsur perasaaan yang mengikuti keadaan fisiologis dan mental yang muncul serta penyesuaian batiniah,dan yang mengekspresian dirinya dalam tingkah laku yang menampak.
Indikator
Beberapa reaksi emosional.
Sikap yang disetai dengan emosi yang berlebih-lebihan disebut kompleks,misalnya kompleks rendah diri,yaitu sikap negatif diri sendiri yang disertai perasaan malu,takut,tidak berdaya,segan bertemu orang lain dan sebagainya.



a. Takut
Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu.bentuk ekstrim dari takut yaitu Phatologis yang disebut Phobia.Phobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya,meskipun tidak ada alasan yang nyata,misalnya takut terhadap ketinggian atau takut dengan tempat yang tinggi (acrophobia).
b. Kuatir
Kuatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempuyai objek yang jelas atau tidak ada objeknya sama sekali,kekuatiran menyebabkan rasa tidak senang,gelisah tegang,tidak tenang tidak aman.
c. Cemburu
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekuatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasi sayang dari sesseorang.
d. Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan,yaitu perasaan terbebas dari ketegangan,biasanya gembira disebabkan oleh hal-hal yang tiba-tiba (surprise) dan kegembiraan biasanya bersifat sosial yaitu melibatkan orang lain yang berada di sekitar orang yang sedang gembira.
e. Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang menggangu aktifitas untuk sampai pada tujuannya,dengan demikian keteganagan dari aktiftas tersebut tidak mereda bahkan bertambah.Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.
Mengukur Emosi
Psikolog sering kali mengukur emosi dengan cara menguji satu atau lebih komponen:unsur subyektif (kesadaran diri dan penginderaan) perilaku atau fisiologis.kadang-kadang emosi juga datang dari observasi terhadap tingkah perilaku,misalnya ntuk memperoleh pengertian terhadap rasa marah,para peneliti dapat:
1) Mengamati dan menilai jumlah dan kekuatan dari gemetar orang atau seberapa jauh wajahnya kemerahan.
2) Mengukur seberapa keras nada suaranya.
3) Mengukur kesediaan untuk menyerang sasaran yang membuat marah.
Dengan menggunakan teknik observasi waktu mengukr emosi,diperkirakan bahwa perilaku dapat menjadi cermin yang paling baik terhadap perasaan.
Untuk mengukur emosi sering kali digunakan peralatan fisiologis.Psikologis mengikuti terus reaksi dalam tubuh yyang mengiringi emosi,termasuk denyut jantung,pernafasan dan ketegangan otot,sering kali respons fisiologis dicatat dalam Poligraf yaitu alat yang secara serempak dapat mencatat ebih dari satu reaksi,kejadian atau proses.sama seperti data-data lainya,respons psikologis ini juga tergolong sukar untuk ditafsirkan.untuk dapat menginterprestasikan,kita harus mempertimbangkan respon yang tertentu terhadap situasi tertentu serta adanya perbedaan respons dari satu orang keorang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu dkk,Psikologi Umum,Surabaya:PT.Bina ilmu,1992
Davidoff Linda L.,Psikologi suatu pengantar jilid 2,jakarta:penerbit
Erlangga,1991
Dirgagunasa, Singgih,Pengantar Psiklogi,Jakarta:Mutiara 1983
Farozin Muh,Pemahaman tingkah laku,Jakarta:PT Renika Cipta,2004
Setiyo Purwanto,.Blogspot.com
Sujanto Agus,Psikologi Umum,Jakarta:Aksara Baru,1983
Wirawan Sarlito Sarwono,Pengantar psikologi umum,Jakarta:Bulan
bintang.2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Cari Blog Ini